A. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN
Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.
Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :
1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.
2) Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
4) Teori merupakan suatu sumber ide baru.
Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.
ALIRAN MANAJEMEN
Ada tiga aliran dalam ilmu manajemen sebagai berikut :
1) CLASSICAL SCHOOL (ALIRAN KLASIK) TERDIRI DARI 2 CABANG :
a. Scientific Management (Manajemen Ilmiah)
b. Classical Organization theory (Teori organisasi klasik)
2) BEHAVIOR SCHOOL/HUMAN BEHAVIOR (ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI)
3) MANAGEMEN SCIENCE SCHOOL (ALIRAN ILMU MANAJEMEN)
a. Aliran Perilaku Organisasi
b. Aliran Riset Operasi dan Manajemen Sains
PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Selain tiga aliran manajemen tersebut, juga dikembangkan pula pendekatan antara lain :
1) System approach (Pendekatan System)
2) Contingency approach (Pendekatan Kontengensi)
3) Neo human relation movement (Gerakan Hubungan Manusiawi Baru)
B. THE CLASSICAL MANAGEMENT THEORIES
(TEORI MANAJEMEN KLASIK)
PENDAHULU TEORI MANAJEMENN KLASIK
Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri di Inggris pada abad ke 19 (tahun 1800-an). Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang sistematis. Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri itu adalah :
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1) James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan mesin uap. Mereka mengambil manajemen dan Soko Engineering Foundry di Inggris, yang didirikan ayah mereka pada tahun 1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :
1. Penelitian dan peramalan pasar,
2. Perencanaan produksi,
3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan, Standar produksi dan
4.Standarisasi komponen-komponen produksi.
Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain adalah :
1. Catatan-catatan statistik yang rinci dan
2.Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen.
Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain adalah 1. Pelatihan karyawan
2. Program pengembangan eksekutif,
3. Penelitian Kerja,
4. Program Kesejahteraan dll
2) Robert Owen (1771-1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi.
Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa :
a. Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan
b. Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan pabrik menjadi menariki
c. Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan took-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak)
d. Menyediakan makanan bagi karyawan
e. Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mem-perkerjakan anak dibawah umur 10 tahun)
f. Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhari
Karena jasanya ini beliau disebut sebagai “Bapak Manajemen Personalia Modern”
Jika para manajer lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik, maka Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurut Owen, itulah investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja secara terbuka dan bersaing.juga secara terbuka.
3) Charles Babbage (1792 – 1871)
Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator serta Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah akan terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.
Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan dimekanisasi dengan alat kalkulator.
Pada tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang disebut Difference Machine (Mesin penambah dan pengurang). Prinsip-prinsip dasarnya digunakan pada mesin mesin hitung hampir seabad kemudian, kalkulator yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah mesin analitis (Analysis Machine) pada tahun 1833, yaitu sebuah komputer yang otomatis dan mempunyai segala unsure dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan sebagai “Bapak Komputer”.
Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya “On Economy of Machinery and Manufactures” (1832), dia tertarik dan terkesan pada :
1. Prinsip efesiensi pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya mendapat kan hasil yang sebaik-baiknya.
2. Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja, melainkan juga untuk aktivitas mental.
3. Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik.
4. Menganjurkan adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
5. Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan bagian keuntungan dan ditambahkan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan untuk meningkatkan produktivitas.
Sumbangan terbesar beliau adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik, dan insentif, berdasarkan keyakinan akan spesialisasi dan alokasi imbalan sesuai produktivitas.
SCIENTIFIC MANAGEMENT (MANAJEMENN ILMIAH)
1) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul “Shop Management”, tahun 1911 menyusun buku dengan judul “The Principles of Scientific Management” dan pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul “Testimory Before Special House Committee” Ketiga buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul “Scientific Management” pada tahun 1947.
Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem Steel. Co di Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia sebagai seorang insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Taylor, yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik “the one best way of doing job” dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi ininya manajemen ilmiah. Taylor terkenal dengan rencana peng upahan yang merangsang “differential rate system”, yang menghasil kan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.
Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan “Empat prinsip dasar Taylor” yaitu :
a. Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
b. Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas tugas yang sesuai dengan keterampilannya.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
d. Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental dikalangan manajer dan karyawan.
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :
a. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis).
b. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan.
c. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
d. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
e. Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Pengikut Taylor yang menonjol adalah : Carl George Borth, Henry L Gantt, Frank & Lilian Gilbreth dan Edwar A. Filane.
2) Henry L. Gantt (1861-1919)
Gantt mempertimbangkan kembali system perangsangTaylor, dengan memperkenalkan system bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus.
Dia juga memperkenalkan system “Charting” yang terkenal dengan “Gantt Chart” yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan.
Setiap kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai pekerjaan mereka.
Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang paling penting”.
Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasil kan
terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal itu. Skema itu merupakan pelopor teknikl-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Technique).
3) The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972).
Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies). Disamping itu Lilian juga tertarik dengan usaha membantu pekerja, menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk manusia.
Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat karyawan.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep “Three position plan of promotion” (Rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat yang sama karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner and teacher).
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para karyawan dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidak puasan diantara pekerja karena kurang perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.
SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
1) Metode-metode yang dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai kegiatan organisasi.
2) Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadar kan para manajer bahwa gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam menjalankan tugas dapat menjadi efisien.
3) Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan.
4) Manajemen ilmiah yang menekankan pentingnya rancangan kerja mendorong manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas.
5) Manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekat an rasional dalam memecahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen ilmiah menunjukan jalan kearah profesionalisasi manajemen.
KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
1) Peningkatan produksi tidak disertai dengan peningkatan pendapatan.
2) Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh peningkatan laba perusahaan.
3) Hubungan manajemen dan karyawan tetap jauh.
4) Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial karyawan. Dengan kata lain, aliran ini mengabaikan frustasi dan ketegangan yang akan dialami karyawan apabila mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan social mereka.
5) Mengabaikan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan dari hasil kerjanya.
CLASSICAL ORGANIZATION THEORY (TEORI ORGANISASI KLASIK)
1) Henry Fayol (1841-1925)
Pada tahun 1916, Fayol menyusun buku yang berjudul “Administration Industrielle et Generalle” dan dalam banhasa Inggris “General and Industrial Management, terkenal dengan teori manajemen klasiknya yang tidak hanya memperhatikan produktivitas pabrik dan karyawan saja, tetapi dia memperhati kan manajemen bagi suatu organisasi yang kompleks, sehingga dia mampu menampilkan satu ajaran manajemen yang lebih utuh sebagai satu bentuk cetak biru. Fayol yakin keberhasilan para manajer tidak ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi oleh karena adanya peramalan yang ilmiah dan penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol adalah pandangannya yang menyatakan bahwa manajemen itu bukanlah keterampilan pribadi, tetapi merupakan satu ke-terampilan yang dapat diajarkan segera setelah dipahami prinsip prinsip pokoknya dan teori umumnya yang sudah dirumus kan.
Dalam mengembangkan ilmu manajemen, Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam yaitu :
1) Technical (Teknis), Perusahaan menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
2) Commercial (Perdagangan), Perusahaan membeli bahan mentah dan menjual hasil produksi.
3) Financial (Keuangan) Perusahaan mencari dan menggunakan dana (modal) secara optimum
4) Security (Keamanan) Perusahaan menjaga keselamatan dan kekayaan perusahaan.
5) Accounting (Akuntansi termasuk statistik) Perusahaan men catat dan melaporkan biaya, laba, hutang dan penyusunan neraca serta berbagai data statistik.
6) Management (Manajerial) yang terdiri dari 5 fungsi :
a. Planning (Perencanaan) berupa penetuan langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
b. Organizing (Pengorganisasian) dalam arti mobilisasi bahan material dan sumber daya manusia guna me-laksanakan rencana.
c. Commanding (Memerintah) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
d. Coordinating (Pengkoordinasian) dengan memastikan sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
e. Controlling (Pengendalian) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaksana kan sebagaimana mestinya.
Dari enam kegiatan diatas Fayol memberi perhatian utama pada kegiatan manajerial, yang merupakan aspek paling penting yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan.
Selain hal-hal pokok diatas, masih terdapat beberapa ajaran Fayol lainnya, yaitu :
1) Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada kedudukannya pada tingkatan organisasi; yang kedudukannya lebih rendah lebih membutuhkan keterampil an dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampil an manajerial pada manajer tingkat atas.
2) Kemampuan dan keterampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam, seperti orang belajar menyelam tanpa guru.
3) Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
4) Fayol lebih suka menggunakan konsep prinsip-prinsip manajemen dari pada hukum manajemen, karena hokum bersifat kaku, sedang prinsip lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
5) Fayol menyusun 14 macam prinsip manajemen sebagai berikut :
5.1 Division of labor (Pembagian kerja),
Semakin seseorang menjadi spesialis, maka pekerjaannya semakin efisien.
5.2 Authority and Responsibility (Wewenang dan Tanggung Jawab),
Manajer harus memberi perintah/tugas supaya orang lain dapat bekerja
5.3 Discipline (Disiplin)
Setiap anggota organisasi harus menghormati peraturan/ketentuan dalam organisasi. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuh an ini dan juga kesepakatan yang adil, seperti pengharga an terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
5.4 Unity of Cammand (Kesatuan komando),
Setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atau atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5.5 Unity of Direction (Kesatuan pengarahan)
Sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
5.6 Sub Ordination of Individual interest to the common good (Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepenting an pribadi).
Kepentingan perorangan (karyawan) dikalah kanterhadap kepentingan organisasi secara keseluruhan.
5.7 Renumeration of Personnel (Pemberian upah karyawan)
Imbalan yang adil antara karyawan dan pengusaha.
5.8 Centralization(Sentralisasi/Pemusatan)
Manajer adalah penanggung jawab terakhir dari keputusan yang diambil walaupun demikian manajer juga harus memberi wewenang yang cukup kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas (desentralisasi).
5.9 Scalar Chain (Rantai Skalar/Garis Wewenang)
Garis wewenang yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
5.10 Order (Tata Tertib)
Tertibnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
5.11 Equity (Keadilan),
Sikap persaudaraan keadilan (keakraban) para manajer terhadap bawahan nya.
5.12 Stability of Penure of Personnel (Kestabilan Staff)
Tidak banyak pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi(stabil). Mutasi karyawan yang terlalu tinggi menunju kan tidak efisiennya suatu organisasi.
5.13 Initiative (Inisiatif),
Memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesai kan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
5.14 Esprit de Corps (Semangat Kelompok)
Meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu seperti dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis.
Banyak kritik pada teori organisasi dan peranannya terhadap perilaku manajer efektif. Juga keyakinannya bahwa prinsip-prinsip manajemen itu dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori ini adalah bahwa teori ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang stabil dengan lingkungan yang lebih mudah diramalkan. Teori ini terlalu berpegang kepada kewenangan formal dan sering antara satu prinsip tidak se-jalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip “Divison of Labor” dengan “Unity of Command”
2) James D. Money
Eksekutif General Motor ini, mengkatagorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Empat kaidah dasar yang perlu diperhati kan untuk merancang organisasi.
a. Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin.
b. Prinsip hirarki, proses hirarki mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
c. Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda.
d. Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini.
3) Max Weber (1864-1920)
Pakar Ilmu Sosial Jerman yang pengaruhnya dikenal pada sosiologi modern dan sejarah gagasan. Dia memperoleh pendidikan di Universitas Hiedelberg, gelar ahli hokum dan doktor ekonomi diraihnya di Universitas Berlin. Menurut pandangannya peradaban barat ditandai oleh kecenderungan orang Erofa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam bidang Pemerintah an, Politik Praktis maupun LSM.
Max Weber mengembangkan teori “Manajemen Birokrasi”. Ia menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki yang sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas.
Periode manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik dilanjut kan oleh periode peralihan. Periode peralihan ini sebagai jembatan antara teori organisasi klasik dan human behavior, karena pemikiran mereka berdasarkan klasik, tetapi mem perkenalkan unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi. Periode peralihan ini diwakili antara lain oleh 3 (tiga) orang tokoh manajemen yaitu :
4) Mary Parker Follett (1868-1933)
5) Oliver Sheldon (1894-1951)
6) Chester I. Barnard (1886-1961)
SUMBANGAN TEORI ORGANISASI KLASIK.
Dasar-Dasar Manajemen 29 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
KETERBATASAN TEORI ORGANISASI KLASIK
(1) Teori yang dikemukakan dipandang tidak semuanya cocok untuk masa kini.
(2) Prinsip-prinsip aliran ini hanya tepat apabila organisasi berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi. Padahal, dewasa ini lingkungan luar organisasi sangat sulit diramalkan dan bergerak sangat dinamis.
(3) Prinsip-prinsip aliran ini terlalu umum untuk mengatasi masalah-masalah organisasi yang semakin kompleks dewasa ini.
(4) Aliran ini tidak memberikan petunjuk dalam pengambilan keputus an tentang tentang prinsip mana yang harus dipilih sebagai patokan.
C. HUMAN BEHAVIOR (ALIRAN HUBUNAN MANUSIAWI).
1) Hugo Munsterberg (1863-1916)
2) Elton Mayo (1880-1949)
Gejala ini disebut Hawrthorne effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikir kan kesejahteraan mereka. Hasil percobaan Mayo dengan Roethlisberger dan Dickson ialah rangsangan uang tidak menyebab kan membaiknya produktivitas. Yang justru mempu meningkatkan produktivitas itu adalah satu sikap yang dimiliki karyawan yang mera-sa manajer dan atasanya memberi kan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka.
SUMBANGAN ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (HUMAN BEHAVIOR).
KETERBATASAN ALIRAN PERILAKU/HUMAN BEHAVIOR/BEHAVIOR SCHOOL
D. MANAGEMENT SCIENCE SCHOOL (ALIRAN ILMU MANAJEMEN).
ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai pendekatan/aliran perilaku.
Dasar-Dasar Manajemen 32 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1. ABRAHAM MASLOW
2. DOUGLAS MC. GREGOR
3.FREDRICK HEZBERG
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. ROBERT BLAKE & JANE MOUTON
5. RENSIS LINKERT
6. FRED FIEDLER
7. CHRIS ARGYRIS
8. EDGAR SCHIEN
SUMBANGAN ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
KETERBATASAN ALIRAN PERILAKU ORGANISASI
ALIRAN KUANTITATIF (RISET OPERASI DAN MANAJEMENN SAINS).
SUMBANGAN ALIRAN KUANTITATIF (RISET OPERASI/MANAJEMEN SAINS)
KETERBATASAN ALIRAN KUANTITATIF (RISET OPERASI/MANAJEMEN SAINS)
E. PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
1. SYSTEM APPROACH (PENDEKATAN SISTEM)
Sumber : sulistining.staff.gunadarma.ac.id