Menurut Penulis : Didik Purwanto | Jumat, 15 Maret 2013 | 17:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan harga bawang putih dan bawang merah yang meroket akhir-akhir ini bisa menyebabkan inflasi bulanan melonjak. Saat ini BI masih menghitung berapa persen pengaruhnya ke inflasi.
KOMPAS.com/Yatimul Ainun
gambar di atas ini Ida, seorang pedagang bawang putih di Pasar Besar Malang, Jawa Timur, Kamis (14/03/2013). Ia mengeluh bawang putih mahal tak ada pembelinya.
"Inflasi dari bawang merah dan bawang putih, memang dari Januari lalu yang merupakan dampak dari penerapan hortikultura ini memang berpengaruh kepada inflasi. Tapi kami akan melihat lagi pengaruhnya ke inflasi," kata Perry di Gedung BI Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Saat ini, pemerintah akan saling berkomunikasi khususnya kepada kementerian terkait untuk menangani kenaikan harga bawang ini. Jika ada penyelesaian secara serius, maka inflasi yang dipengaruhi dari kenaikan bawang ini akan sedikit bisa ditekan.
"Sejauh ini, tekanan (dari kenaikan bawang) masih ada. Tapi nanti tergantung komunikasi dengan pemerintah, bagaimana cara mengatasinya, baik dari pedagang dan sebagainya," tambahnya.
Ke depan, pengaruh kenaikan bawang ke inflasi ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana kecepatan pemerintah dalam menangani kasus ini. Khususnya dalam proses seleksi importir hingga berapa jumlah importasi bawangnya.
Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Februari 2013 sebesar 0,75 persen. Nilai ini merupakan inflasi bulanan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Kenaikan inflasi ini disebabkan karena pembatasan beberapa komoditas kita ke negara asing.
Begitu juga kebijakan pengetatan impor barang-barang hortikultura. Sehingga menyebabkan harga komoditas itu naik. Sumber utama penyebab inflasi ini yaitu bahan makanan mencapai 2,08 persen, bahan makanan, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen, perumahan, listrik dan air sebesar 0,82 persen dan kesehatan 0,56 persen.
<http://nasional.kompas.com/read/2013/03/15/17130721/Harga.Bawang.Meroket.Inflasi.Bakal.Melonjak>