Welcome to My Blog

Welcome to my Blog

Selasa, 31 Desember 2013

Menganalisis DFD

Melanjutkan dari blog yang sebelumnya yaitu pengertian DFD , simbol DFD,  fungsi DFD , contoh pembuatan DFD, pada blog saya kali ini saya akan menganalisis DFD di atas, ada 2 proses yang terjadi bersamaan yaitu proses pertama dan proses ke dua ,  kita lihat dari proses pertama proses pertama adalah menerima dan merekam kedua produk yang memerlukan sensor untuk posisi atau menentukan jenis produk dan memerlukan status mesin dari mesin station, selanjutnya produk akan masuk ke dalam product history kemudian di posisikan produk  di current product  position. Proses yang kedua adalah memonitor semua posisi produk untuk di indentifikasi  proses ini memerlukan detail semua track dari produksi track kemudian akan di simpan ke dalam current product position.kemudian sehabis di indentifikasi lalu produk akan di produksi  pada current product position akan mengarah ke 3 proses  yaitu memonitor pisisi product dan pengecekan product, proses pengupdatan product plan dan pengontrolan produksi atau production controler . proses ke tiga adalah memonitor posisi product dan mengecek produk kembali kemudian pengecekan plan positionnya proses ini tergantung dari current product pisition, dari proses ketiga kita akan melengkapi  pekerjaan dan di bagian kerja kemudian setelah pekerjaan lengkap   akan masuk ke dalam proses ke 4 yaitu pengupdatan plan production yang membutuhkan data dari current product position untuk posisi produk nya,  pada produksi scadule memerlukan kelengkapan kerja di product plan . kemudian kan melewati tahap posisi apa yang cocok untuk produk lagi untuk di monitor dan di cek kembali plan productnya, kemudian scedule detail yang baru akan di kirim ke pengontrolan produksi untuk di kontrol kembali. Pada proses ke lima adalah perubahan dn pengidentifikasian detail produk  yang memerlukan perubahan dari pengontrolan produksi  dan akan masuk kembali ke dalam scedule rencana produksi  dan perubahan detail produk juga akan masuk ke dalam produk yang akan di produksi  , selanjutnya adalah proses ke enam  yaitu menghasilkan laporan dan peringatan dari product yang akan di produksi  dan dari hasil monitor product aakan menghasilkan mana produk yang delay atau yang tetap yang akan masuk ke dalam proses  laporan dan peringatan dari produk, kemudian produk akan menghentikan dan merestart product dari proses monitor pemosisian produk. Kemudian laporan dan peringatan akan memerlukan layout floor produksi . dari laporan dan peringatan produk akan masuk ke pengontrolan roduksi kembali untuk di control dan juga memerlukan rencana pemeliharaan . kemudian kita masuk ke proses ke tujuh yaitu memverifikasi  status mesin  yang memerlukan status mesin dari msin status yang di terima oleh proses pertama , kemudian masuk ke verivikasi ststus mesin lagi, apabila sudah valid akan masuk kembali ke dalam pengontrolan produksi. Pada antrian produk kita masuk ke proses delapan yaitu memindahkan produk dari antrian selanjutnya produk akan di posisikan kemudian melewati sensor  apabila sudah terdapat posisi produk itu akan masuk ke proses yang pertama  yaitu menerima dan merekam status produk.


Sekian analisis DFD dari saya, apabila terdapat kesalahan dalam menganalisisnya saya mohon maaf, terima kasih ^_^

Sumber Gambar :

Senin, 30 Desember 2013

DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.

berikut adalah simbol  dari dfd



Entitas  biasanya diberi nama dengan kata benda.
Aliran data merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain (penggambarannya dengan cara kepala tanda panah mengarah ke tujuan datanya.
Proses biasanya selalu menunjukkan suatu perubahan data dan terjadinya proses transformasi data.
Penyimpanan Data (data store) diberi nama dengan kata benda, sesuai dengan data yang disimpan didalamnya.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutanDFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
5.1. Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan,komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda.
Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat.
Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya.

Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
o    Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
o    DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
o    DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Contoh dfd


LANGKAH PEMBUATAN DFD
1. Identifikasi semua kesatuan luar yang terlibat dengan sistem. .
2. Identifikasi input  dan output yang berhubungan dengan kesatuan luar
3. Buatlah gambaran dari konteks diagram

SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DFD
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak
lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan
DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang
benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

KETERBATASAN DFD  
Walaupun  DFD  mempunyai  kebaikan-kebaikan,  yaitu  dapat menggambarkan sistem   secara   terstruktur   dengan   memecah-mecah  menjadi   level   lebih   rendah  (decomposition),  dapat  menunjukkan  arus data  di  sistem,  dapat  menggambarkan  proses  paralel  di  sistem,  dapat menunjukkan  simpanan  data,  dapat  menunjukkan  kesatuan  luar,  tetapi DFD  juga  mempunyai  keterbatasan.  Keterbatasan  DFD  adalah  sebagai berikut : 
1.   DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) 
2.   DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision) 
3.   DFD tidak menunjukkan proses perhitungan

Sumber:




Rabu, 06 November 2013

DFD Sistem Penjualan Furniture





Gambar di atas merupakan DFD Sistem penjualan Furniture 

Sistem Informasi Akutansi Bab 5 sampai 7

Bab. 5
Memahami dan mendesain data akutansi

Bab 5 menjelaskan bagaimana mendesain file data. Fokus kita adalah pada perancangan data untuk basis data relasional. Pada basis data relasional (Relational Data Base), data yang di sajikan berupa table dua dimensi yang disebut relasi. Data disimpan di table, yang ekuivalen dengan file, dan kita akan menggunakan istilah tersebut bergantian. Kolom dalam table disebut sebagai atribut (attribute) dan ekuivalen dengan field di sebuah file. Istilah tersebut juga akan digunakan bergantian. Baris table-tabel ekuivalen dengan record di sebuah file.
Basis data (database) adalah pengumpilan data terkait yang komprehensif. Basis data diatur oleh system manajemen basis data (database management system), yang merupakan seperangkat program yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, memodifikasi, dan menyaring informasi dari basis data.
MENGIDENTIFIKASI DAN MENDOKUMENTASI FILE
Diagram akan digunakan untuk mendokumentasi desain data SIA. Diagram kelas UML dapat digunakan untuk mendokumentasi (a) table-tabel dalam SIA, (b) hubungan antar table, (c) atribut-atribut table.
MENDOKUMENTASI FILE TRANSAKSI
File transaksi akan diperlukan untuk kejadian pesanan, pengiriman, faktur, dan penerimaan kas.
-          Pedoman untuk mengidentifikasi perlunya table transaksi
Bahwa informasi tidak perlu dicatat dalam system computer untuk setiap kejadian. Dengan kata lain, tidak semua kejadian relevan dengan pemodelan data.

-          Tentukan kejadian-kejadian didalam proses
-          Keluarkan kejadian yang tidak perlu dicatat didalam system computer
-          Keluarkan kejadian query dan pelaporan karna mencakup penggunaan data yang telah dicatat didalam SIA
-          Keluarkan kejadian pemeliharaan

  • KEJADIAN DAN TABLE INDUK
Biasanya, system informasi yang mendukung suatu proses memerlukan table transaksi maupun table induk.
1.      Barang/Jasa
2.      Agen
3.      Kas
4.      File Induk buku besar
Secara umum, table induk digunakan untuk menyimpan data yang relative pemanen tentang entitas. Keuntungan penggunaan table induk untuk menyimpan data jenis ini diberikan dibagian selanjutnya.
Manfaat Tabel Induk : Salah satu alasan pembuatan table induk adalah untuk mnghemat waktu entri data dan ruang penyimpanan.
Pedoman Untuk Menetukan Perlunya Tabel Induk : Pedoman untuk mengientifikasi perlunya tabel induk akan dibahas secara terperinci ketika rangkaian tahap-tahap formal untuk membuat diagram kela UML disajikan.
  1. ATRIBUT DAN HUBUNGAN
Analisis digunakan untuk mengidentifikasi transaksi dan tabel induk yang diperlukan.
Tiga konsep yang akan membantu anda memperbaiki desain awal yang dikembangkan dari analisis kejadian : (1) Kunci primer, (2) Atribut terhubung (kunci asing), (3) Kardinalitas hubungan.
  1. Kunci Utama
Kunci Utama (Primary Key) adalah atribut yang secara unik mengidentifikasi record pada tabel.
-          Tabel Pelanggan
-          Tabel Persediaan
-          Tabel Pesanan
  1. Kunci Asing
Kunci Utama (foreign Key) adalah field di tabel yang merupakan kunci utama di beberapa tabel lainnya. Kunci asing digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya.
-          Kunci asing yang menghubungkan record dengan kejadian dengan record induk
-          Kunci asing yang menghubungkan dua kejadian yang terjaid dalam suatu urutan

  1. Hubungan Antar Tabel
 Kardinalitas hubungan menunjukan berapa banyak keterjadian dari satu jenis entitas (kejadian, sumber daya, atau pelaku) di hubungkan dengan jenis entitas lain. Kardinalitas berikut ini digunakan dalam desain basis data :
-           Satu dengan satu (1:1)
-          Satu dengan banyak / banyak dngan satu (1:m / m:1)
-          Banyak dengan banyak (m:n)
  1. Menentukan Kardinalitas
Setiap pola membuat dua pernyataan independent tentang hubungan antar entita. Juga, sis kejadian dari hubungan mengacu pada keterjadian sepanjang waktu.
  1. Siginifikasi konsep untuk aplikasi basis data
-          Mengimplementasi dokumen dan laporan
-          Mengimplementasi formulir input
-          Mengontral data SIA L Integritas referensial
  1. PENDESAINAN DATA DENGAN DIAGRAM KELAS UML (CONTOH MENYELURUH)
Empat langkah dasar yang perlu diambil untuk mengembangkan data dengan menggunakan diagram kelas UML.
  1. Letakkan tabel (file) transaksi yang diperlukan pada diagram kelas UML.
  2. Letakkan tabel (file) induk yang diperlukan pada diagram kelas UML
  3. Tantukan hubungan yang diperlukan antar tabel
  4. Tentukan atribut yang diperlukan.

Bab.6
Memahami dan mendesain query laporan

            Sistem manjemen basis data (database mangement system-DBMS) adalah sekumpulan program yang memungkinkan anda untuk masuk, mengorganisasi, dan mendapatkan kembali informasi dari suatu basis data. Untuk mengakses informasi dari basis data, anda harus memahami konsep query. Query adalah permintaan informasi dari basis data. Dibagian selanjutnya, akan dijelaskan bagaimana informasi di tabel dan query. Dapat digunakan unyuk meghasilkan laporan yang bermanfaat dan tersusun dengan baik untuk manajer dan pengguna. Sebagian besar produk peranti lunak basis data juga menyediakan peranyi lunak untuk mendesain laporan yang akan menampilkan atau mencetak informasi yang diperoleh. Microsoft Access adalah satu contoh peranti lunak manjemen basis data yang akan banyak digunakan di bab ini. Penyedia peranti lunak basis data lainnya adalah oracle, IBM, dan informix.
QUERY
            Query adalah elemen penting basis data relasional. Anda harus memahami fitur query dengan baik agar dapat menggunakan peranti lunak DBMS secara efektif. Structured query languange (SQL) SQL merupakan bahasa standar untuk melakukan query basis data relasional. Query by example adalah suatu pendekatan yang lebih sederhana, meskipun kurang kuat, untuk berkomunikasi dengan basis data. Perancang menentukan output yang diinginkan dari satu tabel atau lebih dengan menggunakan sebuah grid.
SPESIFIKASI QUERY
            Pertama, kita akan membahas query satu tabel, kemudian kita akan membahas query yang memerlukan informasi dari beberapa tabel.
QUERY SATU TABEL
            Pertama kita membahas query A, permintaan untuk daftar seluruh publikasi oleh Cromwell.
QUERY BANYAK TABEL
            Dalam menganalisis satu tabel query kita menentukan atribut-atribut yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: (1) atribut apa saja yang diperlukan pengguna dalam output query? Dan (2) Kriteria apa yang akan digunakan untuk menghasilkan output?


MENENTUKAN KRITERIA DENGAN BANYAK KONDISI
            Operator AND merupakan operator Boolean, yang berarti bahwa setiap kondisi di kriteria haruslah benar untuk seluruh kriteria yang akan dipenuhi. Di QBE grid, anda hanya cukup memasukkan kondisi, dan melalui default, MS Access akan mengasumsikan bahwa kondisi-kondisi ini dihubungkan dengan operator “OR”.

QUERY KOMPLEKS DAN POLA NAVIGASI
            Kadang kala sulit untuk menentukan tabel nama yang diperlukan dalam query yang rumit. Sebuah pendekatan baru, yaitu pola navigasi, dapat sangat membantu dalam memastikan bahwa seluruh tabel yang diperlukan telah diidentifikasi.
JENIS-JENIS LAPORAN
            Dibagian ini, kita akan terus menggunakan konsep-konsep desain query dari bagian terdahulu untuk menentukan informasi isi laporan ditinjau dari tabel-tabel yang mendasarinya didalam basis data. Selain itu, kita akan membahas berbagai cara di mana informasi dapat disusun dna sisajikan pada laporan, pemahaman jenis-jenis laporan yang biasanya dihasilakn oleh SIA akan mempermudah anda untuk memahami laporan-laporan tertentu yang dihasilkan oleh paket atau mendesain laporan untuk sistem informasi. Sebagai pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi, akuntan diharapkan memahami dan mapu menginterprestasikan berbagai laporan. Laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi sering kali tidak dikenal oleh mahasiswa yang pengalamannya terbatas pada laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
TATA LETAK LAPORAN
            Header halaman (page header) dapat digunakan untuk menentukan informasi yang tampak dibagian atas setiap halaman. Sebagai contoh, kita mungkin ingin menyebutkan nama-nama atribut dibagian atas setiap halaman (dan tidak hanya dibagian atas laporan).
ISI LAPORAN
            Seperti query, perancang harus menganalisis kebutuhan informasi pengguna, kemudian memutuskan data apa yang perlu dimasukkan didalam setiap laporan.
ORGANISASI LAPORAN
            Ketika membahas query dibagian terdahulu, kita berfokus pada unsur-unsur data yang diperlukan dari berbagai tabel untuk membuat query. Disamping membuat keputusan mengenai data apa yang akan dimasukkan, perancang memiliki beberapa pilihan untuk mengorganisasikan informasi pada suatu laporan.
LAPORAN KEJADIAN
            Bagian terdahulu membahas tenteng kandungan informasi dan susunan laporan. Pada bagian ini dan bagian selanjutnya, akan dijelaskan beberapa jenis umum laporan SIA, dengan menggunakan tata letak dan kerangka desain laporan yang dijelskan didepan. Kita akan memusatkan perhatian pada laporan kejadian yang mendaftar atau meringkas data kejadian yang tersedia ditabel transaksi. Sebagian besar isi laporan kejadian menggunakan data yang tersedia didalam tabel transaksi. Kriteria digunakan untuk membatasi output pada kejadian-kejadian tertentu. Kriteria tertentu yang dapat digunakan pada laporan seperti itu meliputi penentuan rentang agen, barang/jasa, jenis kejadian, dan tanggal untuk laporan kejadian. Misalnya, kita dapat membuat daftar pesanan untuk pelanggan hanya diwilayah tertentu.
DAFTAR  KEJADIAN SEDERHANA
            Daftar kejadian sederhana (simple event list) menyediakan daftar kejadian yang sederhana selama suatu periode waktu yang disusun menurut tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa adanya pengelompokkan atau subtotal.
LAPORAN PERINCIAN KEJADIAN DIKELOMPOKKAN
            Laporan perincian kejadian yang dikelompokan (grouped event detail reports) menampilkan daftar kejadian selama suatu periode dan umumnya dikelompokkan menurut barang/jasa atau agen. Laporan seperti itu dapat mencakup data  acuan mengenai barang/jasa atau agen. Biasanya, subtotal dilaporkan pada laporan perincian kejadian dikelompokkan.
LAPORAN RINGKASAN KEJADIAN
            Laporan ringkasan kejadian (event summary report) meringkas data kejadian menurut berbagai parameter. Contohnya adalah penjualan yang diringkas menurut bulan, atau penjualan yang diringkas menurut pelanggan.
LAPORAN SATU KEJADIAN
            Laporan satu kejadian (single event report) menyajikan perincian mengenai satu kejadian. Sering kali, laporan ini dicetak untuk tujuan dokumentasi atau untuk diberikan kepada pelanggan atau pemasok.
DAFTAR LAPORAN DAN ACUAN STATUS
Tidak seperti laporan kejadian yang memfokuskan pada pengorganisasian dan peringkasan data kejadian, daftar acuan dan laporan status memfokuskan pada penyediaan informasi mengenai barang, jasa, atau agen. Seperti laporan kejadian, kriteria dapat digunakan untuk membatasi output pada barang, jasa, atau agen tertentu. Kriteria khusus yang dapat digunakan di laporan semacam itu adalah menentukan tentang agen, barang dan jasa, serta tanggal laporan.
LAPORAN STATUS
            Laporan status (status report) menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa, atau agen. Ingat kembali bahwa data ringkasan adalah data di record barang, jasa, atau agen yang meringkas hasil-hasil transaksi masa lalu.

BAB 7.
Memahami dan mendesain formulir
       
            Formulir biasanya digunakan untuk menambahkan data ke tabel. Akan tetapi, tidak dapat suatu pemetaan satu dengan satu antara formulir dan tabel. Terdapat tiga hubungan antara tabel dan formulir antara lain :
1.      Satu formulir untuk mencatat data suatu tabel.
2.      Satu formulir untuk mencatat data dari dua tabel atau lebih.
3.      Dua formulir atau lebih mencatat data dari satu tabel.
Jenis-Jenis Formulir Input :
-          Formulir Entry satu record , menampilkan satu ricord pada satu waktu
-          Formulir Entri bentuk tabel, menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukan banyak record
-          Formulir Entri Multitable, digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.
Cara-Cara Entry Data
Data dapat di masukan dalam sebuah formulir dengan empat cara berikut:
1.      Agen internal mengetik data
2.      Agen internal memilih data untuk di masukan dengan menggunakan tabel pencarian (look.up table),tombol radio(radio button), atau kotak cek(check box)
3.      Agen Internal memindai kode batang (barcode) produk atau kartu identifikasi
4.      Pengguna memasukan data dengan menggunakan formulir di situs web perusahaan
Elemen-Elemen Antarmuka Formulir
            Elemen antarmuka formulir merupakan objek-objek pada formulir yang di gunakan untuk memasukan informasi atau melakukan tindakan.
-          Kotak teks, adalah ruang pada formulir yang di gunakan untuk memasukan informasi yang di tambahkan ke tabel atau untuk menampilkan informasi yang di baca radi tabel.
-          Label, membantu pengguna untyk memahami informasi apa yang perlu di masukan.
-          Fitur pencarian , sering kali di tambahkan ke kotak teks yang di gunakan untuk memasukan kunci asing.
-          Tombol perintah, di gunakan untuk melakukan suatu mtindakan
-          Tombol radio, memungkinkan pengguna untuk memilih salah satu perangkat pilihan
-          Kotak cek, mirip dengan tombol radio, tetapi dapat memilih lebih dari bsatu opsi.
Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi entri data  adalah kunci utama, informasi dapat di sediakan pada formulir suatu daftar yang terlihat dari kotak teks ketika di pilih oleh pengguna. Pemindaian jika data sudah siap di formulir kode batang, pengguna dapat memasukannya dengan sebuah pemindai, bukan dengan pengetikannya. Pemeriksaan record meliputi perbandingan data yang telah di masukan dengan informasi di suatu tabel untuk memeriksa apakah data tersebut valid. Konfirmasi sistem dapat membatu pengguna mengonfirmasi akurasi entri data dengan menampilkan informasi tambahan. Integritas referensial, dapat menetapkan sistem yang menguatkan hubungan satu dengan banyak, seperti :
-          Record induk di suatu tabel tidak dapat di hapus apabila terdapat record (anak) terkait di banyak table.
-          Record(anak) di banyak table hanya dapat di tambahkan apabila terdapat record(induk) di suatu table.
pemeriksaan format, aturan validasi, default , default dapat di bagi menjadi 3 yaitu:
-          Default tingkat aplikasi
-          Default tingkat agen
-          Default nilai tingkat transaksi
Pada penggunaan formulir untuk memasukan data dapat menjadi lebih efisien daripada memasukan data secara langsung ke hdalam bentuk table data. Tiga format untuk formulir entri data adalah :
-          Satu record
-          Bentuk table
-          Multitable